Tuesday, December 16, 2008

Di Empas ke Ujan











ko jaku ka nganjung van udah ambis sembayang ari minggu nya..ke supermarket 'Pincat' enda lama meli pengepam(plunger)..ngumba endar ga singki..sapa ngasuh ia sumat ko aku?[-( *ngiling ke pala* Datai din enda mukai2 tak betembung enggau sida Ahmin ga, benung bebeli ke barang..pama sida ia ko aa..nyo tutup diri 'Pincat' agi meh bala kami bekedegi di luar dia..*grin* Ni enda, ujan nangka pemalat..nyo munyi ke diruruk ko urang..nama deh pemuas ke bekedegi alu mai duduk ba pak kupi 'sabkuntrita' kami (Ahmin)..uji tak ari tadi mai urang *ngiling ke pala*

Monday, December 15, 2008

Kekayaan, Kesuksesan dan Kasih Sayang

Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah, dan ia melihat ada 3 orang lelaki berjanggut yang duduk di halaman rumahnya. Wanita itu tidak mengenal mereka semua. Wanita itu berkata: "Aku tidak mengenal kalian, tapi aku yakin kalian semua pasti sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk mengalas perut". Lelaki berjanggut itu lalu balik bertanya, "Apakah suamimu sudah pulang?" Wanita itu menjawab, "Belum, dia sedang keluar". "Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suamimu kembali", kata lelaki itu. Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada isterinya, "Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini". Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam. "Maaf, kami semua tak boleh masuk bersamaan", kata lelaki itu hampir serentak. "ohh, kenapa? tanya wanita itu karena merasa heran. Salah seseorang lelaki itu berkata, "Nama dia Kekayaan," katanya sambil menunjuk seorang lelaki berjanggut di sebelahnya, "sedangkan yang ini bernama Kesuksesan, sambil memegang bahu lelaki berjanggut lainnya. Sedangkan aku sendiri bernama Kasih Sayang. Sekarang, cuba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh masuk ke rumahmu." Wanita itu kembali masuk kedalam, dan memberitahu pesan lelaki di luar. Suaminya pun merasa heran. "Ohho... menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan." Isterinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, "Sayangku, kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan tuaian ladang pertanian kita." Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah. "Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Kasih Sayang yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Kasih Sayang." Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. "Baiklah, ajak masuk si Kasih Sayang ini ke dalam. Dan malam ini, Si Kasih Sayang menjadi teman santap malam kita." Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 lelaki itu. "Siapa diantara anda yang bernama Kasih Sayang? Ayo, silahkan masuk, anda menjadi tamu kita malam ini." Si Kasih Sayang bangkit, dan berjalan menuju beranda rumah. Ohho.. ternyata, kedua lelaki berjanggut lainnya pun ikut serta. Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan. "Aku hanya mengundang si Kasih Sayang yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu ikut juga?" Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan. "Kalau Anda mengundang si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar. Namun, karena Anda mengundang si Kasih Sayang, maka kemana pun Kasih Sayang pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. Dimana ada Kasih Sayang, maka Kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta. Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami berdua ini buta. Dan hanya si Kasih Sayang yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka, kami perlu bimbingannya saat berjalan. Saat kami menjalani hidup ini."

hmm...cerita di atas menjadi bahan sharing saya untuk hari minggu yang lepas(14.12.2008)..dengan sesederhana mungkin saya cuba untuk menyampaikannya dengan mudah, agar dapat dipahami dan didapatkan 100% oleh setiap lapisan jemaat..siap saya panggil 2 orang teman sebagai 'modeling' ke depan mimbar.. *grin* seorang jadi si Kesuksesan dan seorang lagi jadi si Kekayaan..saya tanyalah para jemaat, sebelum saya berkongsi ceritanya, yang mana yang mereka pilih..PTL, ramai yang pilih si kasih sayang..meskipun saya sempat bergurau, "tak patut korang tanak kekayaan & kesuksesan?"..buat mereka suspen sikit la kononnya..*grin* menyenangkan sekali, apabila di dalam kehidupan kita, selain mengandalkan Tuhan dalam setiap keputusan yang kita ambil, sudah pasti penyelesaiannya adalah yang terbaik dan menguntungkan semua pihak..bahkan terjadinya 'multiplication' atau pelipatgandaan berkat dari Tuhan..sama seperti kisah di atas, apabila di dalam kehidupan kita seharian sebagai anak Tuhan, mengandalkan Tuhan sepenuhnya di dalam kehidupan kita (Ams 3: 5-6) maka Dia akan meluruskan jalan kita @ menuntun kita tentang apa yang harus kita lakukan dan seterusnya berhasil..bukan setakat berhasil, tetapi terjadinya pelipatgandaan berkat. Kerana si isteri dan si suami mahu mendengarkan usulan anak mereka yang masih kecil, maka mereka mendapat faedah(advantages) dari keputusan yang mereka ambil..apa yang boleh kita pelajari di sini, bukan berarti cadangan/usulan kanak2 boleh diperlekehkan hanya semata-mata mereka kecil..sebab kita tahu pekerjaan Tuhan tidak terbatas oleh usia..Dia akan memakai siapa sahaja menurut kehendakNya..kerana kasih sayang akan anak mereka, maka mereka mendengarkan cadangan anak tersebut dan akhirnya dari satu berkat, mereka mendapat dua yang lainnya(terjadinya pelipatgandaan) Apabila kita senantiasa haus dan lapar akan kasih mula2 kita kepada Tuhan, dan apapun yang kita lakukan didasari dengan kasih mula2, maka semuanya sangat menyenangkan hati Tuhan, dan pastinya menyenangkan hati orang2 di sekeliling kita..dan dalam keluarga kita, kasih sayanglah yang terutama..maka berkat kesuksesan & kekayaan akan ditambahkan dalam rumah kita.. 1 Kor 13:13 "Demikianlah tinggalnya ketiga-tiga hal ini, iaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya adalah kasih"..dan ayat yang lainnya juga ada berbunyi, "Carilah dahulu kerajaan Allah..maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.." nah, cari Tuhan selama ada kesempatan..maka berkatNya akan melimpah dalam kehidupan kita..Amin..

Wednesday, November 19, 2008

Terebai Tinggi Baka Menaul (Memuncak Naik Seperti Rajawali)

Yes 40:31

Nama kebuah urang ti nganti/arap ke penyaup ari Tuhan bulih pengering ti baru? Enda lelak lalu disempama baka burung menaul? Nama banding burung menaul enggau kitai?

Burung menaul siti ari bengkah pengawa ti digaga Tuhan ti balat dipuji. Nambah ke nya, nama ia disebut 38 kali dalam Bup Kudus enti dibanding enggau nama burung bukai ti jarang disebut.

Peninggi ia enti udah besai tuai ulih datai 90cm lalu kerembai sayap ia datai 2m. ia rindu diau ba atas bukit ti tinggi sereta puchuk kayu ti pengambis tinggi. Amat neh? Lalu nitih ke pansik, pemerat sarang ia dipelaba ka dalam 700kg. Amat nya kini? Amat!

Pelaba aku, menaul meh burung ti nadai ditupi urang. Taja bisi tentu ia jarang laban ia pedis diulih ka. Nyema bisi, nya pun bansa menaul ti mit(menaul burik) lalu ia ka dipeda kitai ba zoo tentu ia enda narit ati laban ia runggu lalu bulu ia kamah laban pendiau ti enda menyana dalam zoo.

1. Semua anak menaul mesti belajar terebai

Ari terubah sida ada, indai sida meri sida makai. Maya tu sida semina makai enggau tinduk aja. sama meh baka kitai. Udah sida besai, indai sida enda agi mai pemakai ke sida tang ia entachang ari atas lalu ngusak sarang ia enggau naka pemalat ngujung ka bala anak ia takut. Ia lalu nyapai siku ari anak ia nya terebai ke atas lalu ngeleka ka ia tekala nya. Anak tu tadi nguji nyelamat ke diri tang enda ulih. Sebedau anak tu terempas, ia lalu nanggung enggau belakang lalu terebai ke atas baru. Indai ia ngulang tu enggau suah datai ke anak tu tadi mereti indai ia ngajar ia terebai. Dalam pengelama 15 kali nya baru anak tu ulih terebai kediri.

Tuhan=menaul, kitai=anak Ia. Lebuh baru nerima Tuhan, uuu..nyamai magang utai dempa. Tiap-tiap ari rajin ke gereja. Udah 4-5 bulan, penyamai nya dikacau. Asai ke digusak enggau naka pemalat pengarap kitai. Macam penanggul nuntung kitai lalu kumbai kitai pengawa sitan. Tang Tuhan ngemendar ka utai tu nyadi ambi kitai mansang besai tuai. Datai ba maya ia kitai ngena sayap kitai. Taja pan kekadang tusah amat asai ka deka terempas, tang Tuhan selalu ngemata ke kitai lalu mai kitai katas baru.

2. Diau ba endur ti tinggi

Peluang meda ia semak ia nya ba zoo tau ka ba Animal Planet. Hiks..Ba zoo, ia dikurung dalam sangkar lalu bulu ia dibalut pengamah zoo. Ia burung ti pengambis beresi. Rindu diau ba endur ti tinggi lalu nya kebuah bala 'hunter' pedis ka nimbak ia laban seterum sida enda datai ba endur nya. Ia ngembuan mata ti paling lansik ba dunya. Maya terebai/ensayak ia ulih meda cit ti mit beratus meter di baruh. Maya ujan/kudi ia terebai ngeluie(ari atas) remang ngelari ke diri.

Laban kitai baka menaul dalam Tuhan, kitai dikangau pansut ari pengamah dunya. Tuhan ngasuh kitai merati ke utai ti di atas aja(kol3:1-2). Enti kitai rindu ke dunya, kitai kena balut pengamah(dosa) dunya. Kamah dipeda Tuhan. Mata roh kitai 'buta'. Juluk ati kitai sempit(enda mansang). Enti terebai tinggi setinggi, mata roh kitai ulih meda enggau lansik, lansik ari mata mensia dunya(manusia duniawi). Kitai deka meri visi kitai ngagai dunya. Aram kitai sama meransang pangan diri nyadi anak menaul Tuhan ti kudus baka Ia. (1 Yoh5:4-5).

3. Menaul enda ngebap ke sayap aja tang ia mega ensayak/entachang

Nganti ribut ti ngam, ia ngerembai ka sayap lalu ngawak ke angin ngasuh ia katas. Ia jarang ngebap ke sayap; bepusin-pusin lalu arap ka ribut. Tu ti ngasuh ia enda mudah lelak maya terebai. Nabi Yesaya madah kitai deka bulih pengering ti baru ba pengering sayap kitai maya kitai nganti penyaup ti datai ari Tuhan.

Kitai mesti belajar nganti Tuhan nyaup kitai. Ba Bup Kudus "angin" ngambar ke Roh Kudus (Yoh 3:8, Kis2:2). Enda ibuh kelalu beamat-amat semak ngagai Jesus tang Roh Kudus ti ngiring kitai semak ngagai Ia, amin? Ia ti nulung kitai maya kitai mela pengawa Tuhan, maca jaku Ia tau ka besampi. Tuhan besemaya meri kitai pengering (Kis 1:8).

4. Bisi maya beganti bulu

Menaul tu panjai umur. Pengudah umur ia 60 taun, ia terebai ngagai endur ti sunyi atas bukit ti tinggi lalu ngeramak semua bulu ia ke jai ambi ia ulih idup datai ka 120 taun! Bulu-bulu ti jai ngacau ia terebai(nyadi ka pemerat) sereta nagang ia terebai tinggi. Udah bekau keramak tu tadi ngujung ka ia bakal ti balat lalu tubuh ia bedarah! Enggau sabar ia ngelak ke diri dipancar mata ari datai ka telih ia suman, lalu bulu ti baru pun tumbuh.

Perlu kitai kekadang ngenati kediri ba endur ti sunyi, 'muai dosa'. Dosa tu ti nyadi ka pemerat maya kitai ka semak enggau Tuhan/mansang dalam Tuhan (Ibr 12:1). Maya ngelepas ka dosa tu udah tentu ia bisi 'side effect' tauka kesan sampingan/pemedis bukai pansut; baka pedis ati, ringat, begedi enggau pemedis bukai. Enti tu nyadi, awak ka Tuhan ti manchar kitai enggau pengerai ti baru, ngasuh kitai nyadi baru lalu bebuah ukai semina 2-3 igi aja tang lebat (John 15:2). Maya dan/ranggas ti jai dibuai/dijarau, ia sigi ngenatai ka pemedis. Tang tu meh maya Tuhan nganti utai ti lama enggau ti baru. Tiap ari, nguji kitai meri awak nganti Tuhan nyaup kitai. Buai semua pemerat ti nanggul kitai terebai(mansang) dalam Tuhan.

5. Ia mega nemu sakit

Baka kitai, menaul mega nemu sakit. Maya nya, ia duduk atas batu atas bukit ti tinggi, nganti panchar mata ari ngerai ka ia.

Ulih betemu enggau lutor maya kitai sakit tang ia ti pengambis bisa/sumber utama ti meri pengerai datai ari Tuhan. Mayuh penyakit enda ulih digerai ke lutor(Kis 3:6). Menyadi, arap meh enggau amat ka Tuhan ti ngerai ka kitai. Nganti Tuhan ambi Ia manchar ka pengerai ngagai penyakit nuan(Mat 11:28)

6. Tuai lalu mati

Siti utai ti chukup nyelai tauka 'special' ko urang putih pasal menaul tu. Maya ia ngasai deka mati, ia lalu terebai ngagai endur ti sunyi ti dikerindu ka ia. Dia ia lalu ngali ka diri lalu ngeruyung ka sayap ia, nyerangkap baka pua ti malut tubuh ia, merening mata ari datai ke seput ia padam.

Kitai mega ngarap ke diri baka tu. Maya kitai tuai lalu deka mati, kitai ulih nyendia ke diri enggau pengidup ti diserayung pemendar ari jaku Tuhan, lalu mata kitai nuju ngagai Jesus; Juruselamat kitai. Ia ti udah mati lalu angkat ngalah ka pemati, lalu mai kitai selamat ari terempas ngagai darung pemati. Tu meh ti ngasuh kitai menang, lebih ari urang ti menang. Amin! (Yoh5:24)

Thursday, November 6, 2008

Termangu Depan Komputer


6/11/08
fuhh..*tarik nafas lega* akhirnya tarik nafas lega lepas click sana click sini..cancel sana cancel sini..berjaya juga create blog yang tak seberapa ni..yalah, tak terfikir pulak nak buat blog *chuckle* kalau pasal browse blog member lain, memang suka..sambil korek2 rahsia durang.. *ktawa sambil bertanduk* nantilah kalau ingat..kasih input lagi..hiks..